Takdir Anak IT – Part 4: Buruan Global
07:15 WIB – Bandar Lampung
Pagi itu, koran lokal menuliskan berita aneh: “Kebakaran Misterius di Gudang Kosong, Diduga Aksi Kriminal Siber.”
Tak ada yang tahu bahwa gudang itu sebenarnya markas Nexora.
Putra duduk di kamarnya, laptop menyala dengan layar penuh kode enkripsi. Di tangannya, ia menggenggam hard disk utama Nexora—isi data yang bisa mengguncang dunia.
Rahasia Ayah
Saat memeriksa file di hard disk itu, Putra menemukan folder bernama “Project Garuda”. Ia membukanya dengan sandi khusus, dan wajah ayahnya muncul di layar—rekaman video lama.
Sudarto:
“Nak, jika kau menonton ini, berarti Nexora sudah bangkit. Aku dulu bagian dari tim awal yang menciptakannya. Tapi aku sadar, Nexora bukan lagi teknologi untuk kebaikan—ia adalah senjata. Lindungi dirimu… dan jangan pernah percaya siapapun, bahkan orang terdekatmu.”
Putra terdiam. Jantungnya berdetak kencang. Jadi benar, ayahnya punya hubungan dengan Nexora sejak awal.
Buruan Dimulai
Tak lama, sebuah notifikasi muncul di layar: “IP Address Anda Terlacak – Lokasi Terdeteksi.”
Putra langsung mencabut kabel internet. Terlambat.
Di luar, suara helikopter terdengar mendekat. Mobil hitam berlogo Interpol Cyber Division berhenti di jalan.
Aruna, yang berhasil kabur malam itu, ternyata melaporkan Putra sebagai “peretas berbahaya” yang menguasai sistem AI internasional. Kini Putra resmi jadi buronan global.
Pelarian Gila
Putra meraih backpack: laptop, hard disk Nexora, dan drone kecilnya. Ia keluar lewat atap rumah, melompat ke bangunan sebelah. Pasukan bersenjata sudah mengepung.
Komando Interpol: “Target terdeteksi! Jangan biarkan dia kabur!”
Peluru berdesing. Putra menyalakan drone, memicu ledakan kecil dari bom asap mini. Jalanan penuh kabut, ia kabur naik motor tua miliknya.
Menuju Jakarta
Dalam pelarian, Putra menerima pesan anonim di laptop:
“Aku kawan ayahmu. Datang ke Jakarta, Menara Sudirman lantai 23. Bawa Project Garuda. – R.”
Putra bingung, tapi tak ada pilihan lain. Ia harus mencari jawaban.
Di belakangnya, berita internasional mulai muncul:
📺 “Breaking News: Hacker asal Indonesia, Putra, diduga mengendalikan AI berbahaya Nexora. Ia kini masuk daftar merah Interpol.”
Twist di Bandara
Putra tiba di Bandara Soekarno-Hatta dengan identitas palsu. Saat hampir lolos ke ruang keberangkatan, ia melihat sosok familiar: Aruna berdiri di depan gate, mengenakan blazer formal, wajahnya dingin.
Aruna: “Kamu tidak bisa kabur, Putra. Dunia akan jatuh ke tangan yang salah kalau data itu ada padamu.”
Putra: “Justru karena itu aku harus menjaganya. Kamu nggak tahu apa isi Project Garuda sebenarnya.”
Di detik itu, alarm bandara berbunyi. Pasukan khusus masuk. Putra hanya punya 10 detik untuk memilih: menyerahkan diri… atau melawan semua.
Ending Menggantung
Putra menatap Aruna, lalu menekan tombol di jam tangannya. Drone kecil muncul dari tas, menembakkan sinar laser tipis ke kaca atap bandara. Kaca pecah, ia melompat naik ke drone lebih besar yang disembunyikan di atas gedung.
Aruna menatap ke atas, berteriak:
“PUTRA! KAMU AKAN MENGHANCURKAN DUNIA!”
Drone terbang tinggi, meninggalkan Jakarta dalam kekacauan. Di tangannya, Putra menggenggam hard disk berisi Project Garuda—rahasia yang bisa mengubah nasib umat manusia.
Bersambung ke Part 5: Kunci Project Garuda…
Komentar
Posting Komentar